PADANG - Suasana khidmat menyelimuti Masjid Nurul Huda di Simpang Piai, Kelurahan Cupak Tangah, Kecamatan Pauah, Kota Padang, pada Jumat malam, 29 Agustus 2025. Pengurus masjid menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, sebuah momen istimewa yang turut dihadiri oleh tokoh penting dari Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti).
Kehadiran Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti), Muhammad Syafri Hutauruk, memberikan warna tersendiri bagi acara tersebut. Bagi beliau, Sumatera Barat memiliki jejak kenangan mendalam. Selama 23 tahun, Kota Padang menjadi rumah sekaligus tempat menempuh pendidikan, mulai dari jenjang Madrasah Tsanawiyah hingga perguruan tinggi.
"Sumbar merupakan daerah kenangan bagi dirinya karena 23 tahun bermukim dan menempuh pendidikan di Kota Padang, dari tingkat Madrasah Tsanawiyah hingga perguruan tinggi."
Lebih lanjut, Muhammad Syafri Hutauruk menyoroti sejarah lahirnya organisasi Perti yang juga berakar dari gagasan ulama besar asal Minangkabau, Syekh Sulaiman Ar-Rasuli. Beliau menyampaikan harapan besarnya agar Perti terus tumbuh dan berkembang di Sumatera Barat, khususnya dalam berbagai bidang, termasuk sektor pendidikan.
"Kami berharap Perti terus berkembang di Sumbar. Terutama dalam semua bidang, diantaranya pendidikan. Dengan perkembangan Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) hingga perguruan tinggi yang rencana juga akan dibangun di Sumatera Barat yang saat ini masih dalam proses di Kementerian Agama, " kata Muhammad Syarfi.
Acara peringatan Maulid Nabi di Masjid Nurul Huda juga menghadirkan penceramah inspiratif, Profesor Duski Samad. Beliau menekankan pentingnya Maulid Nabi sebagai momentum untuk memperkuat jati diri umat Islam, serta peran mereka sebagai bagian integral dari bangsa dan masyarakat yang menjunjung tinggi adat istiadat.
"Maulid Nabi merupakan momentum penting dalam Islam untuk memperkuat jati diri umat sebagai bagian dari bangsa dan masyarakat yang beradat."
Profesor Duski Samad mengajak seluruh hadirin untuk meneladani semangat juang Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari. Semangat ini, menurutnya, menjadi landasan fundamental dalam membentuk karakter masyarakat yang religius, bermoral, dan senantiasa menghargai nilai-nilai luhur budaya lokal.
"Kami juga mengajak seluruh masyarakat untuk meneladani semangat dan spirit perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, semangat Nabi Muhammad SAW dimaksud menjadi fondasi penting dalam membentuk karakter masyarakat yang religius, bermoral, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan lokal, " ujarnya. (PERTI)